Welcome To My Site



Sunday, December 16, 2007

Life is Struggle


Makhluk hidup merupakan makhluk yang diciptakan Oleh Yang Kuasa, begitu juga dengan manusia, manusia adalah makhluk yang paling mulia di sisi-Nya, kenapa demikian?, karena setelah Manusia diciptakan Oleh Yang Maha Esa, Allah SWT berseru kepada para malaikat untuk serta-merta bersujud kepada Adam AS, tetapi iblis berpaling akan seruan tersebut, iblis enggan untuk bersujud di depan Adam A.S., dengan angkuhnya.


Kita hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan dunia bagi seorang mukmin adalah suatu terminal yang akan membawa mereka ke final place yaitu surga, untuk menuju ke surga tentu tidak mudah, banyak persyaratan yang harus kita lakuakan, begitu juga rintangan yang harus kita hadapi. Dunia adalah surga bagi orang kafir, dan perjuangan yang penuh ranjau bagi umat Islam. Sebagaimana realitanya kebanyakan orang kaya akan harta di dunia ini dimiliki oleh kaum kafir, memang tidak sedikit juga yang berasal dari umat Islam, akan tetapi kayanya orang mukmin dengan kaum kafir tentu sangat berbeda, hartanya kaum kafir lebih banyak dihabiskan untuk dirinya sendiri dan cenderung berfoya-foya, sedangkan harta kaum mukmin pada umumnya banyak digunakan untuk kepentingan umat, seperti zakat, infaq, waqaf dan lain-lain.

Perjuangan atau usaha yang ada di Dunia akan membuahkan hasil atau ajr, baik dari hal yang terkecil hingga ke hal yang terbesar, ajr atau balasan tersebut akan kita miliki di Dunia dan Akhirat pabila usaha yang kita perjuangkan didasarkan dengan niat lillahi ta’ala, insya Allah...

Kemauan dan niat juga harus lebih dikobarkan, karena bukanlah perjuangan pabila seseorang tidak memiliki kemauan dan niat yang ikhlas untuk berjuang. Pertanyaannya sekarang adalah kenapa kita harus berjuang, kok tidak enjoy dan cuek saja?, tentu pabila kita tidak lekas berjuang untuk menuju keberuntungan atau keselamatan kita akan dimusnahkan dengan waktu, maksud dimusnahkan disini adalah waktulah yang menjadikan kita ornag-orang yang merugi, alwaqtu kasayfi in lam taqtho’hu qatha’aka( al hadits), kewaspadaan akan waktu sangatlah penting, karena dengan waktu bisa menggiring kita ke sisi positif(robih), dan juga ke sisi yang negative(khasir), semua itu tergantung kita bagaimana memanfatkan waktu tersebut.

Hidup,masa atau waktu yang diridhoi Allah SWT adalah hidup yang tidak sia-sia atau tidak mubadzir, untuk menjadikan waktu kita lebih bermanfaat tentu ada perjuagannya, perjuangan disini bisa diartikan pengorbanan, kita mengorbankan kesenangan sesaat yang bersifat duniawi agar hidup yang diamanahkan Oleh-Nya menjadi hidup maqbul ‘indahu. Kita bisa melihat dari beberapa ayat suci Al Quran yang menunjukkan bahwa pentingnya memahami waktu, seperti wal ‘ashri, wal fajri, wal laily, wad dhuhah dan masih banyak lagi yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu, di dalam Alquran Allah beriqrar atau bersumpah dengan atas nama waktu.

Hidup di dunia ini bagaikan roda yang apabila dia begerak roda tersebut akan berputar terus menerus, disitulah kita bisa mengambil imtitsal bahwasanya tidak selamanya manusia itu hidup dengan menduduki posisi teratas, suatu saat kita bisa jatuh ke derajat yang paling bawah, dan juga sebaliknya, yang demikian itu seperti roda berputar yang telah saya jelaskan. Dan kerjakanlah sesuatu untuk dunia mu seolah-olah engkau akan hidup selamanya, dan kerjakanlah sesuatu (beribadah) untuk akhirat mu seolah-olah engkau mati esok hari (al hadits).

Keistiqomahan di dalam menjaga waktu yang bermanfaat memang tidak mudah untuk dilakukan, karena selalu ada godaan-godaan syaitan yang terkutuk untuk merusak semua aktifitas kita yang tergolong diridhoi Allah SWT, kita sering membuat rencana pada waktu tertentu untuk melakukan kebaikan tetapi ada saja yang menghalangi atau menghambat kita untuk mencapainya, di kondisi seperti itu juga lah kesabaran dan keikhlasan kita dicoba. Kesabaran dalam menghadapi ujian akan memberikan alternative dalam bentuk ide untuk menyiasati hal tersebut, bukankah dibalik semua kesulitan ada kemudahan, begitulah hukum alam yang terjadi di dunia ini.

Perjuangan dalam menjalankan hidup merupakan perjuangan yang tidak semua orang sukses untuk melakukannya, karena kita manusia diberikan kelebihan masing-masing, memang Allah SWT adalah Rob Yang Maha Adil, akan tetapi tidak semua makhluknya, khususnya manusia mengetahui potensi yang dimilikinya, untuk mengetahui potensi haruslah melalui usaha dan pengalaman, karena disaat kita berusaha dalam melakukan sesuatu, disitulah kita mengenal apa yang mudah kita lakukan dan sebaliknya yang sulit untuk kita lakukan, begitu juga dengan adanya pengalaman, dengan pengalaman kita bisa mengambil istinbath dari apa yang telah kita alami sebelumnya, hingga kita tidak terjatuh atau merugi untuk kedua kalinya dalam sisi point tersebut.

Allah SWT berfirman dalam kalam al karim-Nya : sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum hingga kaum tersebut mau merubah dirinya sendiri (al ayah), ayat tersebut telah memvonis semua sosok manusia yang ada di dunia ini pabila menginginkan kebaikan lazim dimulai dari diri sendiri( ibda’ binafsi), kemudian barulah Allah SWT memberikan pertolongannya kepada kaum tersebut, walaupun usaha perubahan tersebut tidak begitu dahsyat atau masksimal, Wallahu yaghfiru man yasyaa’, bukankah Allah itu memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang dikehendaki-Nya?!, jadi tentu untuk mendapat maghfiroh-Nya wajiblah bagi kita untuk melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya, dan menjauhkan apa yang telah Ia larang. Dan perlu kita ketahui bahwasannya apa yang telah ditetapkan oleh-Nya adalah pilihan atau keputusan yang terbaik bagi hambaNya, jadi alangkah mulianya kita sebagai hamba-Nya yang selalu ber-husnudzon pada Al Khaliq Ar Rahman.

Demikianlah gambaran atau pandangan saya tentang perjuangan semasa hidup kita ini, karena hidup ini hanya sebentar, kita tidak memilki apa-apa selain amal untuk menemani ke akhirat kelak, muhasabah seperti ini perlu kita jadikan rutinitas dan suatu kebutuhan untuk memantapkan iman kita, dengan kemantapan imanlah perjuangan hidup kita menjadi lebih kuat, dan perlu kita ketahui juga seorang mukmin tidak akan kuat apabila berpecah belah, dan seorang mukmin akan menjadi kuat apabila berjuang dengan berjama’ah. Itulah sebab adanya interdependence, Almu’minu lillmu’mini kalbunyani yasyuddu ba’dhuhu ba’dhan.

“Balligu ‘anniy walau ayah” .Wallahu a’alam

1 comment:

Unknown said...

INFO

BAGI YG INGIN PENGHASILAN BESAR, DENGAN KERJA CUKUP 2 JAM SEHARI,,
UNTUK SIAPA SAJA: PELAJAR, MAHASISWA IBU RMH TANGGA, PEKERJA.
SYARAT SYARAT MUDAH, MODAL KECIL=200RB,JIKA GAGAL GARANSI 200% !!!
UNTUK ALAMAT DAN TELP KLICK DIBAWAH INI
http://www.formulabisnis.com/?id=imamura

SILAHKAN BUKTIKAN !!!

www.tanyajawabbisnis.blogspot.com
BACA DENGAN TELITI, LALU PRAKTEKKAN !!!

Dikala Hari Itu pun Menyapa

Detik demi detik telah berlalu, seakan berperan jalan ditempat, teriring dengan senyum dan cemberut di wajah. tak kalah dengan kedongkolan hati dan keceriaannya. Hari demi hari telah terlewati, sebagai tanda kasih sayang dari sang Pencipta, meliputi perbuatan yang soleh dan inkar. Ketika terpajang waktu seolah memberikan isyarat akan keterbatasannya, merupakan bukti bahwa terjadinya perpisahan dan pertemuan, sebagian membuka lembaran baru dan tidak sedikit yang masih di lembaran yang sama. Prinsip menjadi pedoman hati yang penuh dengan perselisihan ibarat pohon yg terus berkembang dan bercabang hingga menghasilkan buah yg menjelma menjadi penawar, sayangnya kesadaran selalu harus diiringi dengan teguran, betapa dugaan membuat diri kuat dan juga lemah.