Welcome To My Site



Wednesday, December 19, 2007

Eid Al Adha

Eid Al Adha merupakan suatu hari yang sangat Istimewa bagi muslimin khususnya, yang pada hari itu dilaksanakan sholat sunnah berjamaah di masjid maupun di lapangan. Eid Al adhaadalah hari yang sangat dinanti- nantikan. Tentusaja, karena pada hari itu juga sebagian besar umat Islam melakukan amal ibadah, yaitu penyembelihan atau sering disebut kurban. Ada pun kurban yang biasa di sembelih adalah; Kambing, Sapi, dan Onta (bagi yang tinggal di Arab).

Sejak adzan subuh pada hari Eid, suara takbir pun sudah bergema di seluruh sudut kota, adapun takbiran tersebut dilakukan pada malam Eid. Tentunya dengan menyambut hari besar,saya dan temen- temen yang berada di Kairo pun ikut merayakannya dengan membuat makanan yang lumayan lezat, yaitu Opor ayam, Daging Rendang, sayur buncis hati dan lontong. Setelah mempersiapkan bahan- bahan makanan, dari sayur, daging dan lain sebagainnya, kita pun sibuk dengan mengolah bahan tersebut untuk dijadikan makanan yang utuh. Dan akhirnya pun sebagian makanan sudah selesai pada malam takbiran, yang tersisa hanya sayur buncis hati, itu juga karena keterbatasan waktu dan kompor yang ada. Sayur buncis hati pun diupayakan siap untuk dihidangkan sehingga memasaknya pun dilanjutkan pada pagi harinya. Setelah mendengar adzan shubuh berkumandang, saya dan temen-temen pun bergegas mempersiapkan diri untuk sholat sunnah Eid Al Adha berjamaah. Ketika mandi pun harus ngantri, karena waktu yang sangat mepet, dan setelah bangun tidur,sepantasnya membersihkan badan dengan mandi, bisa dibayangkan dalam satu setengah jam ada tujuh orang yang bergegas mandi. Tetapi walupun sedikit terburu- buru, disitulah indahnya kebersamaan bercampur dengan kekesalan he..


Saya dan temen- temen pun selesai membersihkan badan, bergegas memakai kostum salat, koko buatan Indonesia Raya, dan secara kebetulanpun sebagian memakai baju yang berwarna coklat, kemudian dilapisi jaket yang berwarna hitam. Tepat pada pukul 06.00 am waktu kairo, kita beranjak ke lapangan suq sayaraat ( pasar jual beli mobil ), yang berada di hay Asyir ( districk 10 ). Di lapangan suq itulah kita dan sebagian orang mesir sholat sunnah Eid Al Adha berjamaah.


Selepas shalat Eid, saya dan temen- temen berjalan keliling di sekitar suq. Di dekat suq ternyata kita jumpai ada beberapa orang mesir yang memanfaatkan moment Eid untuk mencari nafkah, adapun yang mereka lakukan adalah menjual kaki atau kikil sapi, dan menerima jasa pembersihan dan pengulitan kurban. Selain itu, tak jauh dari tempat tinggal saya, 3 sapi yang besar pun terpampang dipinggiran jalan, siap untuk disembelih.


Penyembelihan pun dapat dijumpai ditiap sudut jalan dan dihalaman perumahan rakyat mesir. dan selama saya berada di Mesir sering melihat penyembelihan kambing maupun sapi dijalanan, tetapi Onta masih sangat jarang sekali dijumpai. Onta merupakan hewan kurban yang termahal di Mesir dan mungkin juga di negara arab lainnya, oleh karena itu penyembelihan pun hanya dilakukan dibeberapa tempat saja, dan tentunya, hanya orang- orang yang memilki kelebihan financial saja lah, yang sering memakai onta sebagai ibadah kurbannya.


Any way, hari raya kurban memberi kesan yang sangat mendalam bagi manusia, karena ada rutinitas yang sangat memberikan pesan dan kesan bagi manusia. Walaupun belum memiliki kesempatan untuk mengalaminya sendiri ( ngurban ) terkadang kalau kita lihat proses penyembelihan seolah-olah kemerdekaan dan keberuntungan serta kemenangan pun terasa di benak hati yang paling dalam, inilah agama kita, agama yang fleksibel, agama yang sempurna, yang selau sesuai di setiap waktu dan tempat untuk dijadikan pedoman. Pedoman social,politik, ekonomi dan lainnya. Dan alangkah indahnya ketika hari raya datang, kita mengucapkan " taqabbalallahu minna wa minkum.... Eid Said, kullu sannah wa antum bikhoir ".

No comments:

Dikala Hari Itu pun Menyapa

Detik demi detik telah berlalu, seakan berperan jalan ditempat, teriring dengan senyum dan cemberut di wajah. tak kalah dengan kedongkolan hati dan keceriaannya. Hari demi hari telah terlewati, sebagai tanda kasih sayang dari sang Pencipta, meliputi perbuatan yang soleh dan inkar. Ketika terpajang waktu seolah memberikan isyarat akan keterbatasannya, merupakan bukti bahwa terjadinya perpisahan dan pertemuan, sebagian membuka lembaran baru dan tidak sedikit yang masih di lembaran yang sama. Prinsip menjadi pedoman hati yang penuh dengan perselisihan ibarat pohon yg terus berkembang dan bercabang hingga menghasilkan buah yg menjelma menjadi penawar, sayangnya kesadaran selalu harus diiringi dengan teguran, betapa dugaan membuat diri kuat dan juga lemah.