Welcome To My Site



Friday, December 14, 2007

"Penjilat" On Talk


Kenapa Harus Penjilat...
Robbiy isyrohliy shodriy wa yassirliy amriy wahlul ‘uqdatan min lisaaniy yafqahul qauliy, aminen………


Rasulullah SAW adalah mu’allim kita, bukankah dia diutus untuk memperbaiki akhlak umat manusia?, seperti hadits yang masyhur bersabda: “innamaa bu’itstu liutammima makaarimal akhlaq”.


Kenapa kok ada manusia yang disebut penjilat..?,apa arti dan maksud sesungguhnya?, kalau menurut ane sendiri, penjilat tu ya orang yang suka jilatin orang lain, kemudian menyapa seseorang kalau ada maunya saja, orang yang memohon pertolongan kepada orang lain sambil menjilati kakinya, kemudian lupa akan pertolongan yang dia dapat, tu kasarnya loch….


Memang pada kenyataanya banyak mausia yang berperilaku demikian, tetapi sifat penjilat itu tidak bisa kita anggap sebagai kelebihan seseorang, kenapa tega, seorang muslim yang benar-benar membutuhkan pertolongan, dengan catatan tidak memaksa kepada yang dimintai pertolongan, disebut penjilat. Padahal di benak hati pemohon orang ini mau menolong dengan tulus hati serta ikhlas, dan alangkah mulianya orang ini menolong dengan atas dasar sosial dan ketulusan.


Keikhlasan ternyata memang susah untuk dipelihara begitu juga untuk meraihnya, kadang kita berusaha untuk ikhlas tapi selalu ada bisikan syaitan untuk menuntut ganjaran atau apresiasi atas apa yang telah kita lakukan dari orang lain. Kalau masalah ganjaran pahala itu sudah pasti didapat, asalkan didasari dengan ketulusan.


Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, kita tidak bisa perfect dalam berperilaku. Bukankah rasulullah SAW sendiri juga pernah mengalami kesalahan?, nah bedanya sama kita, Rasul SAW langsung ditegur, sedangkan kita keteguran tersebut ada tapi masih majhul di mata kita.


Pada hakikatnya, Orang yang mengharapkan pertolongan dari orang lain tentu karena orang tersebut tidak mampu, atau tidak kuasa akan hal yang dia mintai pertolongan. Dan si peminta tolong harus lebih memahami kemampuan yang dimintai pertolongan, kalau si objek mampu, kenapa tidak, bahasa kerennya why not gitu loch, penulis hanya bisa berdoa kepada yang Maha Kuasa semoga orang yang mudah mengulur tangan dengan tulus diberi ganjaran di dunia dan akhirat amiien ya robbal ‘alamiien,


*NB : Maqaalah yang dibuat untuk mengevaluasi diri (penulis)

............ la'allanaa minan naajihiin fil imtihaan ^_^..............................


No comments:

Dikala Hari Itu pun Menyapa

Detik demi detik telah berlalu, seakan berperan jalan ditempat, teriring dengan senyum dan cemberut di wajah. tak kalah dengan kedongkolan hati dan keceriaannya. Hari demi hari telah terlewati, sebagai tanda kasih sayang dari sang Pencipta, meliputi perbuatan yang soleh dan inkar. Ketika terpajang waktu seolah memberikan isyarat akan keterbatasannya, merupakan bukti bahwa terjadinya perpisahan dan pertemuan, sebagian membuka lembaran baru dan tidak sedikit yang masih di lembaran yang sama. Prinsip menjadi pedoman hati yang penuh dengan perselisihan ibarat pohon yg terus berkembang dan bercabang hingga menghasilkan buah yg menjelma menjadi penawar, sayangnya kesadaran selalu harus diiringi dengan teguran, betapa dugaan membuat diri kuat dan juga lemah.