Welcome To My Site



Tuesday, March 2, 2010

Sandiwara belaka..

Dalam panggung kehidupan memiliki aneka sandiwara dari banyak peran yang dilakoni masyarakat baik itu yang berada dilapisan bawah,menengah serta atas. Namun itu sudah lumrah dan biasa. Dengan kebiasaan dan kenormalan hidup demikian, acapkali banyak masyarakat menilai miring terhadap peran dan sandiwara dari beberaapa peran yang diakukan, baik itu peran si miskin, si cakep dan bahkan si kaya raya dengan kesuksesan yang berlimpah dari segi materi dan lainya. Stempel miring dengan mengecap sebagian masyarakat lainnya adalah tindakan criminal ya itu tidak adil karena tidak setiap masyarakat posisinya menjadi hakim, atau jaksa yang bisa mengusut dan memvonis hal-hal peran yang mereka anggap miring tersebut, namun tugas mereka hanya sebatas mengingati dan mungkin mensupport ketika itu tidak mengesampingkan hak lainnya, Karena dengan toleransi lah skenario hakikat interaksi social di dunia dan Indonesia pada khususnya akan membawa masyarakat lebih maju, jadi bukan dengan tudingan serta ancaman belaka yang dikedepankan, bahkan lebih dari itu, toleransi yang mengedepankan kemaslahatan banyak jiwa lah yang pantas dijadikan prioritas panduan dalam memberikan sikap stigma social yang statusnya masih kontroversial. Maju bangsaku!!

No comments:

Dikala Hari Itu pun Menyapa

Detik demi detik telah berlalu, seakan berperan jalan ditempat, teriring dengan senyum dan cemberut di wajah. tak kalah dengan kedongkolan hati dan keceriaannya. Hari demi hari telah terlewati, sebagai tanda kasih sayang dari sang Pencipta, meliputi perbuatan yang soleh dan inkar. Ketika terpajang waktu seolah memberikan isyarat akan keterbatasannya, merupakan bukti bahwa terjadinya perpisahan dan pertemuan, sebagian membuka lembaran baru dan tidak sedikit yang masih di lembaran yang sama. Prinsip menjadi pedoman hati yang penuh dengan perselisihan ibarat pohon yg terus berkembang dan bercabang hingga menghasilkan buah yg menjelma menjadi penawar, sayangnya kesadaran selalu harus diiringi dengan teguran, betapa dugaan membuat diri kuat dan juga lemah.