Welcome To My Site



Thursday, January 27, 2011

Egypt now, the people power in action.

Pada dewasa kini masih terdapat saja Negara- Negara yang menuhankan tehnik kepemerintahan secara dictator, mereka (red: pemerintah) tetap yakin dan terus mempertahankan keyakinan itu sampai saat ini, presiden dan petinggi politisi dan petinggi militer di Negara dictator tak memiliki urat saraf malu pada masyarakat internasional, yah bagaimana mau malu dengan masyarakat internasional bahkan pada masyarakat nasional dalam lingkup regionalnya saja sama sekali tidak malu.

Contohnya saja Negara Mesir, kali ini benar- benar dalam keadaan krisis politik, presiden Husni Mubarak yang sudah menjabat puluhan tahun tak sedikitpun mau untuk turun tahta, mungkin kursinya sangat empuk, bergelimang harta haram, sudah kecanduan dengan yang namanya kursi presiden, hingga tidak memperdulikan masyarakatnya. Memang tidak bisa dipungkiri kalau selama dia menjabat Negara ini aman, tidak ada terjadi perang, hanya terjadi beberapa tahun terakhir ini saja dan itupun tak seberapa, seperti pemboman di gerja yang terletak di Alexandria. Saya tidak akan memperpanjang kalam dalam kasus pemboman yang konon katanya bom bunuh diri itu. Itu hanya contoh dari wujud criminal yang terjadi akhir dewasa ini, dengan demikian patut dimaklumi tentunya di dunia ini tidak ada tempat yang aman dan tentram secara mutlak, sebagaimana kita ketahui hanya di surga saja lah itu semua bisa kita temukan.

Mesir adalah Negara tua, lebih dulu merdeka daripada Negara Indonesia, bahkan Mesir merupakan Negara awal yang mengakui Indonesia sebagai Negara yang telah merdeka, tentunya itu tidak lain karna Indonesia merupakan Negara muslim yang penduduknya sangat fantastis. Oleh karena sebagian itu juga lah Mesir mendukung Indonesia menjadi Negara yang seutuhnya, yang memiliki kedaulatan sebagaiaman a Negara lain berdiri seperti Mesir itu sendiri.

Presiden Husni Mubarak merupakan tokoh yang sangat kontroversial, bahkan masyarakatnya kini pun tak lagi menghormati dan menganggapnya sebagai presiden mesir, itu bisa dibukti kan dari apa yang terjadi saat ini, demonstrasi besar-besaran layaknya lautan api. Mesir dalam keadaan kritis, segenap masyarakatnya kali ini benar-benar mengharapkan Husni mubarak untuk turun dari kursi kepresidenan, dan juga menolak untuk ikut menjadi calon kandidat presiden beberapa bulan mendatang di tahun 2011 ini, demonstrasi ini sangat parah, yang mana masyarakat biasa harus kerja keras untuk melawan rezim militer Husni mubarak. Militer Mesir sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Internasional akan ketangguhan kekuatan yang dimilikinya dan juga terkenal dari kebiadaban tindak brutal dari kepolisianya, kalau dilihat di web atau situs youtube maka kita dengan mudah akan mendapatkan aktifitas polisi mesir yang membabi buta menyiksa masyarakatnya. Itu semua sudah menjadi rahasia umum, sudah mejadi buah bibir masyarakat Mesir dan asing.

Pada demonstrasi ini tepatnya pada tanggal 25, 26 januari 2011, Mesir melakukan kekerasan lagi tentunya yang menjadi korban adalah masyarakat yang mayoritasnya anak muda yang menuntut Husni mubarak turun dan pergantian presiden secepatnya. Penangkapan demonstran pun semakin banyak ditemukan tepatnya di Tahrir Kairo, semua pembangkang akan ditarik ke lokasi yang sudah dijadikan markas penagkapan yang dilakukan polisi setempat.

Tak hanya penangkapan demonstran saja, namun lebih dari itu. Pemerintah yang dinahkodai oleh diktator Husni mubarak pun tak malu untuk memblokir beberapa situs jejaringan social seperti facebook, twitter. Apapun alasan Mesir tentu tindakan demikian adalah tidak adil dan sangat melanggar hak- hak kebebasan berpendapat dan berbicara. Dari pemblokiran facebook dan twitter ini sudah cukup menjadi sinyal dan bukti kebiasan pemerintah Mesir sekarang ini, karna meraka melakukan cara kasar untuk melindungi husni mubarak dengan mencegah arus demonstran yang semakin merajalela. Salah satu cara kasarnya adalah dengan pemblokiran situs jejaring sosial. Ini memalukan dan sangat tidak demokratis, dimana janji pemerintah dalam hal kebebasan berpendapat, berbicara. Semua omong kosong saja jika kebebasan berbicara dan berpendapat dibatasi dengan kebebasan berpolitik. Beginilah kalau seorang diktator memimpin, dia memimpin dengan mengerahkan ratusan polisi, dia menangkapi siapa saja musuh politiknya, tidak pandang bulu, mau muslim ataupun Kristen atau sekalipun Yahudi semua adalah musuh Husni mubarak. Masyarakat Mesir sangat membenci si Tangan besi dan keluarganya, terbukti dari dialog saya kepada salah satu masyaraka Mesir yang ketika saya Tanya tentang keluarga Husni Mubarak yaitu anaknya yang bernama Ala' Mubarak mereka dengan sinis dan penuh kebencian untuk membicarakanya hingga berkata " ibnu syarmuthoh" (anaknya seorang pelacur). Kisah ini akan dilanjutkan besok karna besok pada tanggal 28 januari adalah momen terakhir masyarakat mesir utk melakukan demonstrasi, and the last just watch the people power in action vs rezim militer.

No comments:

Dikala Hari Itu pun Menyapa

Detik demi detik telah berlalu, seakan berperan jalan ditempat, teriring dengan senyum dan cemberut di wajah. tak kalah dengan kedongkolan hati dan keceriaannya. Hari demi hari telah terlewati, sebagai tanda kasih sayang dari sang Pencipta, meliputi perbuatan yang soleh dan inkar. Ketika terpajang waktu seolah memberikan isyarat akan keterbatasannya, merupakan bukti bahwa terjadinya perpisahan dan pertemuan, sebagian membuka lembaran baru dan tidak sedikit yang masih di lembaran yang sama. Prinsip menjadi pedoman hati yang penuh dengan perselisihan ibarat pohon yg terus berkembang dan bercabang hingga menghasilkan buah yg menjelma menjadi penawar, sayangnya kesadaran selalu harus diiringi dengan teguran, betapa dugaan membuat diri kuat dan juga lemah.