Welcome To My Site



Tuesday, April 29, 2008

Singkat Kata Definisi Gagal

Gagal merupakan kata yang singkat, bahkan arti dan maknanya pun begitu singkat. Kegagalan banyak orang yang mentafsirkannya dengan berbagai macam makna. Beberapa orang mengatakan kegagalan merupakan akhir dari segalanya, yang mana apabila seseorang tersebut telah mengalaminya maka dia tidak akan bisa memperbaikinya atau bangkit dari kegagalan tersebut. Adapun sebagian mengatakan bahwa kegagalan adalah jalan atau anak tangga yang akhirnya akan membawa seseorang tersebut menuju kesuksesan atau kebahagian. Kebahagian disini meliputi dari segala aspek, baik itu kegagalan psikis, materialis, simbolis. Itu merupakan pembagian dari sebagian golongan, sedangkan sebagian yang lainnya terbagi dari berbagai macam kategori kegagalan, antara lain kegagalan akademik dan ekonomik. Kegagalan akademik adalah hal yang paling sering kita temukan, baik itu di lingkungan study maupun dilingkungan kediaman atau rumah kita sendiri. Mungkin kita to the point saja maksud dari kegagalan akademik adalah gagal naik kelas, gagal dapat nilai pelajaran yang baik, gagal berprestasi. Demikian halnya kegagalan ekonomik, sebagian orang mengatakan bahwa ada korelasi antara akademik dan ekonomik. Akademik akan terganggu apabila ekonomik tidak mendukung, dan ini paling sering terjadi di Negara kita Indonesia tercinta. Karena yang demikian akan menyebabkan banyaknya pelajar atau mahasiswa yang memutuskan belajarnya karna tidak memiliki kemampuan untuk membiayai administrasi sekolah, ini tentunya merupakan tanggung jawab pemerintah dan kita semua. Begitu juga sebaliknya ekonomik akan terganggu pabila tidak diiringi dengan kesempurnaan akademik pada seseorang tersebut. Karena berhubung biaya sekolah baik itu siswa maupun mahasiswa tidaklah sedikit, dan tentunya kemoloran untuk menyelesaikan belajarnya yang bertujuan mendapatkan ijazah sarjana yang berguna untuk mencari atau mendukung kelangsungan hidup seseorang dan keluarganya, oleh karena itu jika tidak cepat lulus maka biaya pun semakin membengkak, hingga berdampak kemelaratan atau krisis moneter pada keuangan keluarga. Yang mana seorang bapak atau orangtua tidaklah mungkin membiayai anaknya seumurhidup ditambah dengan penyia-nyiaan umur si anak dengan tidak tepat waktu menyelesaikan studynya. Disamping itu juga ada factor lain yaitu waktu atau jaman semakin berkembang dan persaingan pun semakin deras, oleh karena itu waktu yang ada dan yang tertata sebagai pedoman jalan cerita hidup kita tidak lah boleh dizdholimi atau tidak memberikan hak waktu tersebut. Oleh karena itu juga dibutuhkan keseriusan dalam mencapai semuanya agar antara akademik dan ekonomik balance atau seimbang yang akan memberikan dampak positif pada si pengendali waktu tersebut. Perlunya kepada semua pelajar baik itu siswa maupun mahasiswa untuk mencari informasi tentang semua hal yang berhubungan dengan akademiknya sehingga tidak terjadi miss understanding. Dan mencari lingkungan yang kondusif untuk mensukseskan akademik sehingga tidak mengganggu ekonomik yang sudah terencana dan memiliki waktunya masing-masing. Tentang lingkungan ada dua hal yang bisa dilakukan antara lain; mencari lingkungan yang sudah terbentuk atau kondusif, sedangkan yang kedua membuat lingkungan yang kondusif dari tidak kondusif, yang demikian adalah baik sehingga bisa menjadi penawar atau obat bagi penghuni lingkungan yang lainnya.

Banyaknya godaan yang terlalu cepat dan signifikan sehingga banyak diantara kita yang terjebak dengannya perlu perhatian dari segala pihak, adapun penggagas solusi tidak lain merupakan dari si mahasiswa. Dengan kreatifitas yang dimilki dapat membuat segala hal menjadi pendukung akademik dan ekonomiknya. Perlu kita ketahui bahwa perhatian terhadap ekonomk sudah tidak tabu lagi, begitu juga dalam Islam telah dinyatakan bahwa wajibnya mencari nafkah atau duniawi untuk melancarkan ukhrawi umatnya. Sebagaiman yang telah kita ungkapkan perlunya (balance) keseimbangan antara akdemik dan ekonomik. Tidak ada keraguan dan sanggahan dengan menjadikan kesuksesan akademik menjadi hal yang priority, walaupun banyak yang mengira kefanatikan dalam akademik yang berorientasi dengan ijazah semata adalah keliru, justru yang demikianlah yang bisa menyelesaikan jumlah kemiskinan Indonesia, kenapa tidak, mari kita bayangkan kalau seandainya anak bangsa belajar di sekolah hingga perguruan tinggi kemudian berpartisipasi dalam perusahaan pemerintah dan swasta, itu akan meningkatkan taraf hidup bangsa sendiri daripada banyak memolorkan belajarnya dengan alasan pemantapan atau memaksimalkan kualitas. Seyogyannya putra bangsa memilki keahlian dalam satu bidang dari pada pemaksaan untuk memahami semua bidang, yang mana berdampak minimnya putra bangsa yang mendapat gelar doctor maupun professor. Oleh karena itu tetaplah bergerak pada relnya masing-masing untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan membanggakan dirinya sendiri dan tentunya juga akan membanggakan orang-orang yang berada di lingkungannya seperti keluarga, teman, saudara, dan semua orang yang melihat dan mengenalnya. Raihlah akademik yang setinggi-tingginya dan teruslah berusaha untuk menjadi yang terbaik bagi dirimu dan bangsamu, akademic and ekonomic priority oriented.

Dikala Hari Itu pun Menyapa

Detik demi detik telah berlalu, seakan berperan jalan ditempat, teriring dengan senyum dan cemberut di wajah. tak kalah dengan kedongkolan hati dan keceriaannya. Hari demi hari telah terlewati, sebagai tanda kasih sayang dari sang Pencipta, meliputi perbuatan yang soleh dan inkar. Ketika terpajang waktu seolah memberikan isyarat akan keterbatasannya, merupakan bukti bahwa terjadinya perpisahan dan pertemuan, sebagian membuka lembaran baru dan tidak sedikit yang masih di lembaran yang sama. Prinsip menjadi pedoman hati yang penuh dengan perselisihan ibarat pohon yg terus berkembang dan bercabang hingga menghasilkan buah yg menjelma menjadi penawar, sayangnya kesadaran selalu harus diiringi dengan teguran, betapa dugaan membuat diri kuat dan juga lemah.